Foe Jose @foe_jose
Slide 1 =
“Crazy Rich asal Jakarta itu baru saja beli rumah mewah seluas 20 hektar di pulau pribadi seharga 150 T dengan mobil sport dua pintu 100 biji!!! Waaaaahhh murah bangeeet!!!”
Slide 2 =
Akhir-akhir ini, semakin banyak gaya hidup ‘flexing’ yang ditayangkan di televisi dan berita nasional. Sebuah pemandangan yang membuat emosi jiwa. Tak lama berselang, ketika crazy rich - crazy rich terbukti bahwa kekayaannya itu didapatkan dari cara yang tidak benar, kita bisa merefleksikan bahwa 'flexing' bisa saja berimbas karma buruk ke diri kita sendiri apabila tidak bijaksana menyikapinya.
Jadi bagaimana sih pandangan Buddhadharma tentang flexing? Jawabannya ada di Kitab Dharma Karma-vibha?ga-n?ma-dharma-grantha yang terukir di pagar bawah Borobudur.
Apa tuh? (swipe!)
Slide 3 =
Di bait ke-18 Karma-vibha?ga-n?ma-dharma-grantha yang berjudul "Hidup kekurangan" yang terukir di relief ke-60 s.d. 65 Karma-vibha?ga Borobudur menyebutkan, bahwa *salah dua dari 10 tindakan yang menyebabkan kemiskinan adalah:
- menghamburkan hasil jerih payah orang tua; dan
- tidak peduli bahkan berharap bencana kelaparan terjadi.*
(foto relief ke-65)
Slide 4 =
Selanjutnya, di bait ke-44 Karma-vibha?ga-n?ma-dharma-grantha yang berjudul "Hidup bahagia di awal, menderita di kemudian hari" yang terukir di relief ke-111 Karma-vibha?ga Borobudur menyebutkan:
*“Tindakan seperti apa, jika dikumpulkan, membuat seseorang bahagia pada awalnya, dan menderita di kemudian hari?
Misalkan seseorang memberikan sumbangan tetapi tidak memberi dengan gembira. Dengan gagal membuat pikirannya bahagia dan gembira, ia merasa menyesal setelah memberi.*
... (swipe!)
Slide 5 =
*Kemudian, ketika orang itu terlahir kembali sebagai manusia, ia akan dilahirkan dalam keluarga kaya, diberkahi dengan kekayaan dan harta benda. Setelah menjadi orang penting dengan pangkat tinggi, orang itu akan memiliki banyak menteri, asisten, kerabat, dan anggota suku, memiliki banyak harta; perbendaharaan dan lumbungnya akan selalu terisi dengan baik. Ia akan bahagia dan memiliki banyak tunggangan dan kereta.
Setelah menikmati kebahagiaan seperti itu, tetapi kemudian semuanya itu berkurang dan akhirnya punah. Orang yang mengumpulkan tindakan seperti itu sebagai konsekuensinya meskipun berkuasa, kaya, dan bahagia pada awalnya; tetapi di kemudian hari menderita.”*
(foto relief ke-111)
Slide 6 =
Jadi intinya...
Hidup flexing, memamerkan harta benda, dan menghamburkannya dengan cara yang tidak benar akan berimbas pada diri kita sendiri, entah apapun itu bentuknya, karena buah karma tidak ada yang tahu bentuknya.
Slide 7 =
Di saat kita mempunyai semua yang kita inginkan, gairah itu berubah menjadi kesombongan, yang berakhir pada kehidupan flexing, bahkan kita tega untuk pamer tanpa mempedulikan perasaan teman-teman atau orang-orang di sekeliling kita.
Lagi di fase rendah dan banyak masalah, menjadikan kita rendah diri, iri, dengki bahkan punya niatan tidak baik, atau malah muncul gairah yang tidak baik dengan menghalalkan segala cara.
Slide 8 =
Yuks temen-temen, kita pergunakan sebaik-baiknya harta benda, kemampuan, pencapaian dan apapun yang kita miliki, tidak hanya untuk diri kita saja, tetapi juga untuk sesama dan makhluk lain.